GAMBARAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA DUKUHREJOSARI, KECAMATAN AMBAL, KABUPATEN KEBUMEN oleh dr Darari Dioni Hanifati
GAMBARAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA DUKUHREJOSARI, KECAMATAN AMBAL, KABUPATEN KEBUMEN oleh dr Darari Dioni Hanifati
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh bahwa
a. Karakteristik keluarga yang memiliki balita stunting di desa Dukuhrejosari, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen pada penelitian ini adalah sebagian besar adalah perempuan, mayoritas merupakan BBLN dan PBLN, pekerjaan ibu terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga, tingkat pendidikan ibu terbanyak adalah lulusan SMA, dan penghasilan orang tua mayoritas dibawah UMK Kebumen.
b. Sebagian besar keluarga balita stunting di desa Dukuhrejosari, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen sering memberikan menu seimbang (nasi, lauk, sayur, buah, dan susu) pada anak setiap hari, sering memberikan menu yang mengandung lemak (alpukat, kacang, daging, ikan, telur, susu) pada anak setiap hari, sering memberikan menu yang mengandung karbohidrat (nasi, umbi-umbian, jagung, tepung) pada anak setiap hari, sering memberikan menu yang mengandung protein (daging, ikan, kedelai, telur, kacang-kacangan, susu) pada anak setiap hari, dan sering memberikan menu yang mengandung vitamin (buah dan sayur) pada anak setiap hari.
c. Sebagian besar keluarga balita stunting di desa Dukuhrejosari, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen sering memberikan makan nasi sejumlah 1-3 piring/mangkok pada anak setiap hari, sering memberikan makan dengan lauk hewani (daging, ikan, telur, dsb) sejumlah 2-3 potong pada anak setiap hari, sering memberikan makan dengan lauk nabati (tahu, tempe, dsb) sejumlah 2-3 potong pada anak setiap hari, jarang memberikan makan buah sejumlah 2-3 potong pada anak setiap hari, dan mayoritas anak stunting sering menghabiskan semua makanan yang ada di piring/mangkok.
d. Mayoritas keluarga balita stunting di desa Dukuhrejosari, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen sering melaksanakan jadwal makan secara teratur sebanyak 3 kali sehari (pagi, siang, sore/malam) pada anak, sering memberikan makanan selingan 1-2 kali sehari di antara makanan utama pada anak, sering memberikan makan secara tepat waktu pada anak, sering membuat jadwal makan untuk anak, dan pemberian makan pada anak dengan maksimal waktu 30 menit dilakukan secara sering serta jarang (dengan presentase yang sama).
e. Berdasarkan penelitian ini, seluruh responden belum menerapkan pola pemberian makan yang tepat pada balita stunting dengan kategori pendek maupun sangat pendek