Cegah DBD dengan PSN
Cegah DBD dengan PSN
Dengan keadaan cuaca yang tidak menentu, banyaknya genangan air dan matahari yang terik. Membuat lingkungan yang baik bagi perkembangan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus yang membawa virus dengue. Demam berdarah sendiri terbagi menjadi 2 yaitu demam dengue (DD/dengue fever) dan demam berdarah dengue (DBD/dengue haemoragic fever). Perbedaan kedua jenisnya adalah adanya kebocoran pembuluh darah pada kazus DBD zedangkan pada DD tidak.
Gejala DBD yang perlu diwaspadai adalah Demam hingga 40 derajat Celcius atau lebih, sakit kepala berat, nyeri pada sendi, otot dan tulang, tidak ada nafsu makan, nyeri pada bagian belakang mata,mual dan muntah, pembengkakan kelenjar getah bening,bintik kemerahan yang muncul 2-5 hari setelah demam.
Hingga saat Ini kasus mulai semarak di Desa Lajer DD 1 kasus, Banjarsari 1 kasus DD, Rejosari 1 kasus DD, Peneket 1 Kasus DD, Kembangsawit 4 kasus DD dan terakhir Pagedangan dengan 1 Kasus DBD. Hal tersebut harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat untuk melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pengawasan jentik ditempat-tempat perindukan, seperti yang telah dilaksanakan di desa Kembangsawit secara serentak.
Kegiatan PSN merupakan kegiatan terbaik untuk mengatasi DBD, sedangkan kegiatan fogging sebaiknya dihindari karena memiliki banyak kekurangan, seperti hanya dapat mematikan atau mengusir nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya tetap hidup dalam genangan air, asap yang dihasilkan menimbulkan bau dan bekas yang sulit dihilangkan, sebelum fogging biasanya semua alat makan dan makanan disimpan atau dibungkus dengan aman.
Mari kita waspadai DBD dengan membiazakan hidup bersih dan sehat diri dan lingkungan