Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Hay Healthies, sebagian masyarakat mungkin masih ada yang belum tahu tentang SMD dan MMD. Nah di sini akan kita bahas tentang SMD dan MMD.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan warga desa beserta tokoh masyarakatnya dan para petugas untuk membahas hasil Survei Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil Survei Mawas Diri. SMD dan MMD merupakan salah satu bagian dari kegiatan Desa Siaga. Diwilayah Puskesmas Ambal II pelaksanaan SMD dan MMD rutin dilakukan setiap satu tahun sekali di 16 Desa. Di Puskesmas Ambal II pelaksanaan SMD sudah dilakukan dan beberapa desa sudah melaksanakan MMD dan akan berlanjut di semua desa sewilayah Puskesmas Ambal II.
Tujuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah:
1. Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang ada di wilayahnya
2. Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulangi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati bersama.
Cara Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa
- Pembukaan dilakukan oleh kepala desa dengan menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama;
- Penyajian hasil survei oleh Kader dan FKD selaku pelaksana SMD;
- Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa/bidan di desa;
- Menggali potensi dan menemukenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi;
- Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan;
- Menyimpulkan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja;
- Penutup.
Tindak Lanjut Musyawarah Masyarakat Desa
Kader/tokoh masyarakat, dan FKD membantu kepala desa menyebarkan hasil musyawarah/MMD berupa rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan dan membantu menindaklanjuti untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya, dan diharapkan setiap desa bisa menganggarkan 10% dari Dana desa untuk kegiatan kesehatan.