Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak dengan Pit dan Fissure Dalam di Puskesmas Ambal II oleh Rosiana Tyaz Andarini, AmdKG
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak dengan Pit dan Fissure Dalam di Puskesmas Ambal II oleh Rosiana Tyaz Andarini, AmdKG
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak dengan Pit dan Fissure Dalam di Puskesmas Ambal II, oleh Rosiana Tyas Andriyani, A.Md.KG
Pit dan fissure merupakan anatomi gigi yang rentan karies di area sekitar oklusal umumnya sempit dan tidak teratur. Morfologi oklusal yang sangat kompleks dan celah gigi yang bervariatif menjadi penyebab awal terjadinya karies. Pada anak usia 5-7 Tahun Molar Tetap pertama (geraham pertama) mulai tumbuh. Pada usia ini banyak terdapat anak yang memliki oral hygiene/kebersihan gigi rendah sehingga insiden karies gigi tinggi. Oral hygiene rendah disebabkan oleh banyak hal diantaranya; kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut, yang akan berpengaruh terhadap pola asuh orang tua kepada anak. Makanan/jajanan yang tersedia di masyarakat bersifat kariogenik yaitu menyebabkan gigi rusak/berlubang. Terapis Gigi dan Mulut wajib berupaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui upaya di bidang promotif, preventif, dan kuratif terbatas. Terapis gigi mempunyai peran dalam pelaksanaan Rencana Aksi Bebas Karies 2030 yaitu pada Tahun 2030 anak usia 12 tahun bebas karies pada gigi tetapnya.
Desain penelitian adalah studi kasus yang menggunakan metode deskriptif dengan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilakukan melalui pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yaitu pemeriksaan subjektif, identifikasi dan penegakan diagnosa, penyusunan rencana pelayanan asuhan, implentasi pelayanan asuhan, pendokumentasian pelayanan asuhan, dan evaluasi pelayanan asuhan. Hasil Studi Kasus pada pasien anak FRA ditemukan diagnosa Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan akan perlindungan dari resiko gigi berlubang yang berhubungan dengan pit fissure gigi geraham yang dalam, kebiasaan makan makanan yang melekat, serta menggosok gigi yang kurang bersih.
Kesimpulan setelah dilakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien anak FRA yaitu telah dilakukan tindakan fissure protection pada geraham kanan dan kiri sehingga gigi gerahamnya terlindungi dari melekatnya makanan, memberikan pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang benar, dan mengurangi kebiasaan makan makanan yang melekat dan manis. Upaya promotif dan preventif ini diharapkan dapat menjaga keutuhan geraham tetap pada pasien anak. Kepada Teman Sejawat Terapis Gigi dan Mulut : banyaknya kasus karies gigi dan terbatasnya tenaga pelaksana di pelayanan gigi membuat pelayanan gigi hanya terfokus pada kegiatan kuratif, Surface Protection dapat dijadikan upaya preventif yang diharapkan dapat meringankan tugas pelaksana pelayanan gigi dimasa mendatang.
Kata Kunci: Oral Hygiene, Asuhan Kesehatan Gigi dan mulut, Surface Protection