Pengaruh Faktor Gizi, Kehamilan, dan Infeksi Terhadap Kejadian Stunting di Desa Surobayan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen oleh dr. Pedro Arruda Supinto
Pengaruh Faktor Gizi, Kehamilan, dan Infeksi Terhadap Kejadian Stunting di Desa Surobayan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen oleh dr. Pedro Arruda Supinto
Faktor Dominan yang ditemukan berpengahruh terhadap kejadian stunting di desa
Surobayan, Kecamatan Ambal meliputi Faktor ekonomi, kandungan protein pada MPASI
yang kurang, frekuensi pemberian MPASI, riwayat kehamilan dengan anemia dan KEK,
serta riwayat infeksi diare dan ISPA berulang. : Sebanyak 81,8% keluarga memiliki
pendapatan di bawah UMR, yang menunjukkan tantangan ekonomi yang signifikan dalam
memenuhi kebutuhan dasar, termasuk nutrisi yang baik dan perawatan kesehatan.
Sebanyak 70,5% MPASI mengandung protein, sementara 29,5% tidak. Protein adalah
komponen penting untuk pertumbuhan anak. Frekuensi pemberian MPASI juga bervariasi,
dengan 52,3% ibu memberikan MPASI tiga kali atau lebih per hari. Sebanyak 6,8% ibu
mengalami penyakit seperti hiperemesis, hipertensi, dan asma selama kehamilan, yang
dapat mempengaruhi kesehatan janin. Anemia selama kehamilan ditemukan pada 34,1%
ibu, dan KEK dialami oleh 43,2% ibu, yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan
janin. Dalam tiga bulan terakhir, 79,5% anak tidak menderita diare, sementara 20,5%
mengalami diare, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi. Sebanyak 45,5% anak tidak
menderita ISPA, sementara 54,5% mengalami ISPA, yang dapat menghambat
pertumbuhan anak.
Program Pelatihan Pembuatan MPASI bagi ibu hamil dan ibu dengan balita
merupakan solusi yang diusulkan untuk meningkatkan kualitas MPASI yang diberikan
kepada anak-anak. Pelatihan ini mencakup kelas teori dan praktik, aplikasi pelatihan
digital, buku panduan, pelatihan dengan pendekatan komunitas, serta kerjasama dengan
lembaga kesehatan dan pendidikan. Selain itu, menambahkan materi mengenai stunting
dalam kelas ibu hamil yang sudah dilakukan oleh puskesmas adalah langkah penting untuk
meningkatkan kesadaran dan pencegahan terhadap stunting. Ini dapat dilakukan melalui
infografis dan poster edukatif, video edukasi, modul dan buku panduan, serta sesi tanya
jawab dan diskusi.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita yang lahir dari ibu dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia juga diusulkan sebagai pencegahan
stunting. Langkah-langkah ini meliputi penilaian gizi dan kesehatan, penyediaan makanan
kaya nutrisi dan fortifikasi, pemantauan dan evaluasi berkala, serta keterlibatan keluarga
dan komunitas. Dengan implementasi solusi dan inovasi ini, diharapkan kejadian stunting
dapat dikurangi secara signifikan di Desa Surobayan dan memberikan dampak positif pada
kesehatan dan perkembangan anak-anak.