Gambaran Pola Asuh Ibu, Sosial Ekonomi dan Kebersihan dengan Anak Stunting Usia 0-59 bulan di Desa Surobayan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen Jawa Tengah oleh dr. Nabilla Munanda Putri
Gambaran Pola Asuh Ibu, Sosial Ekonomi dan Kebersihan dengan Anak Stunting Usia 0-59 bulan di Desa Surobayan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen Jawa Tengah oleh dr. Nabilla Munanda Putri
Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang berakibat perawakan pendek karena
kurang gizi kronis yang disebabkan oleh faktor multi dimensi, diantaranya gizi 1000 HPK
dan pola asuh. Pola asuh atau dapat dikatakan suatu perilaku pengasuhan terutama oleh
ibu dapat dinilai dari pengetahuan, sikap, dan praktik atau tindakan. Dari penelitian ini
ditemukan beberapa faktor yang mungkin berperan terhadap kejadian stunting di Desa
Surobayan, diantaranya lebih dari setengan ibu hamil anak yang saat ini mengalami
stunting pada usia risiko tinggi untuk hamil (>35 tahun), penghasilan keluarga yang
sebagian dibawah UMK Kebumen, dan pola asuh khususnya praktik pemberian makan
kepada balita belum cukup baik. Praktik pemberian makan yang belum baik terjadi karena
pengetahuan gizi ibu, motivasi atau ketelatenan ibu masih kurang, serta faktor keluarga.
Meskipun pengetahuan ibu tentang stunting sudah cukup baik dan sikap yang positif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, namun ditemukan hambatan dalam
mempraktikan pengetahuan tersebut karena intervesi orang lain dalam mengasuh anak
terutama keluarga yang ikut dalam memberikan makan anak belum memiliki pengetahuan
yang cukup soal gizi. Selain itu, masyarakat yang memandang stunting sebagai sebuah
aib secara tidak langsung dapat mejadi menjadi hambatan dalam upaya pencegahan dan
penanganan stunting. Dengan demikian, pengetahuan dan sikap saja tidak cukup untuk
membuat ibu mempraktekan pola asuh yang baik namun kondisi sekitar yang mendukung
tindakan ibu juga diperlukan. Khususnya dalam penelitian ini, ekonomi dan keluarga
menjadi faktor utama dalam pengasuhan anak dan pemberian makananan bergizi.